Mahasiswa Asing asal Madagaskar Sharing Ilmu kepada Mahasiswa Pascasarjana IIB Darmajaya

BANDARLAMPUNG – Mahasiswa International Internships Scholarship (IIS) asal Madagaskar berbagi ilmu kepada mahasiswa pascasarjana Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya.

Rakotoarisoa Maminirina Fenitra berbagi ilmu mengenai management marketing dan consumer behaviour dalam dua kelas yang diampu oleh Dr. Ir. Indra Jaya, M.M. pada Sabtu, 18 Januari 2020.
Dalam sharingnya, Finch –biasa dia disapa – mempresentasikan penelitiannya mengenai fenomena baru di Pulau Dewata yang berhubungan dengan Perilaku Wisatawan dalam Mengurangi Sampah Plastik”. Finch mengangkat penelitian dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh green marketing.

Mahasiswa/i pascasarjana sangat antusias mendengarkan presentasi dari mahasiswa program doktoral Universitas Airlangga tersebut. Finch juga mengajak mahasiswa/i pascasarjana untuk melakukan riset dalam menemukan fenomena sebagai knowledge bagi masyarakat maupun stakeholder terkait.

Kepala Bagian Hubungan Internasional IIB Darmajaya, Muhammad Dwiyan Aditya, S.Pd., M.Pd., mengatakan Finch menjalani kegiatan program internasional IIB Darmajaya sebagai mahasiswa magang. “Finch akan belajar selama sebulan di kampus biru dan salah satu kegiatannya juga sharing ilmu kepada mahasiswa S2 IIB Darmajaya,” ungkapnya.

Sebelumnya juga Finch telah menjalani berbagai kegiatan diantaranya ikut tampil dalam pentas minat dan bakat IIB Darmajaya serta mengenalkan kampus biru ke sekolah-sekolah di Provinsi Lampung. “Dengan keberadaan Finch juga diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa/i kampus biru. Karena selama ini tidak membatasi mahasiswa/i Darmajaya untuk berkomunikasi langsung dengan Finch,” ujarnya.

Dwiyan –biasa dia disapa — berharap Finch juga dapat mengenal budaya Lampung. “Karena program IIS ini juga tidak hanya meningkatkan pengetahuan mahasiswa Darmajaya tetapi juga terdapat transfer budaya dari mahasiswa asing,” terangnya.

Sementara, Wakil Rektor IV IIB Darmajaya, Prof. Dr. Ir. RA Bustomi Rosadi, M.S., mengatakan keberadaan mahasiwa asing di kampus biru sebagai peningkatan kompetensi akademik bagi mahasiswa. “Mahasiswa asal Madagaskar ini juga akan memberikan sharing ilmunya kepada mahasiswa S1 tidak hanya pascasarjana,” ungkapnya.

Tidak hanya sharing ilmu, lanjut Prof Bustomi, Finch juga secara langsung mengajak mahasiswa Darmajaya untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris. “Ini juga menjadikan kemampuan bahasa mahasiswa Darmajaya menjadi lebih baik. Karena bahasa Inggris menjadi kompetensi yang utama dalam Era Revolusi Industri 4.0 untuk dikuasai,” imbuhnya.

Prof Bustomi berharap keberadaan mahasiswa asing Darmajaya dapat selalu bertambah. “Kampus biru tidak hanya menjadi pilihan warga Indonesia tetapi juga bisa menjadi pilihan warga negara asing dalam menimba ilmunya,” tandasnya. (**)

Categories: News

Leave a Reply

Your email address will not be published.